Sebuah acara televisi dikatakan sebagai acara yang baik, menarik dan sukses ialah sebuah acara yang pemirsanya mendapatkan sebuah pelajaran, entah hal itu menghibur, motivasi, ataupun apapun (pemirsanya mendapatkan timbal balik yang bersifat positif) Salah satu acara terbaik ialah ILK (Indonesia Lawak Klub), dimana pada acara tersebut sebuah topik yang didebatkan beserta dengan ragaman komedi yang dijadikan satu. Dan pada saat ini (/09/2018) seorang notulen dari acara tersebut (Indonesia Lawak klub) hadir di Universitas Tarumanagara dalam mata kuliah Kapita Selekta.
Sebagai seorang notulen ILK (Indonesia Lawak Klub) ia menjelaskan tentang menonjolnya seorang cak lontong, ia menjelaskan untuk membuat lawakan seperti cak lontong itu merupakan sebuah ilmu yang dipelajari yaitu silogisme, bahwa yang dikatakannya kebenaran yang jelas namun membuat kesadaran. Dengan kemampuannya memainkan logika, Cak Lontong melucu dengan bahasan sederhana, mimik wajah serius, dan sehingga kita sebagai pendengarnya merasa berfikir.
Beliau menjelaskan tentang banyak hal, dimulai dari literasi masyarakat dan beragam macam karakteristik jurnalisme, beliau menjelaskan betapa pentingnya kaidah-kaidah karakteristik jurnalistik ketika sedang menjelaskan berita ataupun sedang menulis, tidak hanya itu beliau juga memberikan banyak motivasi. Sebagai mahasiswa kita diingatkan “kalian sebagai mahasiswa komunikasi wajib untuk membaca sehingga mudah untuk berbicara di depan banyak orang” karena dengan membaca kita akan memiliki banyak wawasan sehingga kita mudah untuk berbicara di depan orang banyak dan tidak hanya berbicara, sebagai orang komunikasi dituntut untuk mempengaruhi orang lain. Sangat tersentuh ketika beliau menceritakan pengalamannya saat mahasiswa. Ketika ia sedang mahasiswa di Universitas Indonesia yang sedang mengambil skripsi, dan bernekat jelas untuk mendapatkan nilai A. demi hal itu Kang Maman menyamar jelas sebagai seorang supir di kawasan prostitusi lesbi di sebuah kawasan. Seberapa besar pengalamannya tersebut membuat kami hampir menangis karena ceritanya.
(Kang Maman yang sedang berbicara di depan kelas Kapita Selekta)
Dan ia menuliskannya pada sebuah buku lalu di terbitkan oleh salah satu penerbit di Indonesia dengan Judul buku ‘RE:’. Sebagai akhir sebuah pertemuan Kang Maman memberikan motivasi dan nomor telefonnya jika ingin membaca buku tersebut. Dalam hal ini, kesadaran bahwa hidup sebagai seorang manusia itu tidaklah mudah, seorang manusia yang berdiri mempunyai ceritanya masing-masing karena garis takdir, dan kita sebagai manusia harus menjalani hal tersebut.
0 Comments