Wajah dari sebuah institusi terletak pada bagaimana humasnya dapat merias dengan baik. Merupakan instansi pemerintah yang paling sering melakukan kontak dengan masyarakat, militer Indonesia mampu merebak jajaran instansi lain dan menjadi nomor satu dalam masalah kepercayaan yang diberikan masyarakat.

Tampil dengan percaya diri di hadapan mahasiswa fakultas ilmu komunikasi universitas tarumanagara, Kolonel Inf Kristomei Sianturi membagikan cerita menariknya menjadi Kepala Penaranga Kodam Jaya pada hari Kamis, (23/08). Lelaki yang mengaku memilih jalan menjadi TNI dengan kemauan sendiri ini berbagi cerita bersama mahasiswa dengan tertib dan hangat.

Dalam satu kisahnya, ia menuturkan citra sebuah perusahaan tidak hanya sekedar menyebar ‘pencintraan’ seperti yang dikoar-koarkan media, namun setiap individu pun tanpa sengaja melakukannya hampir setiap saat.

“Sebenarnya setiap hari kita secara tidak langsung juga melakukan proses pencitraan, siapa disini yang mau kelihatan jelek di depan temannya?” Kata dia, yang dijawab dengan tawa dari kelas.

Seputar pentingnya keberadaan humas, kolonel Inf Kristomei Sianturi pun menyinggung beberapa kasus yang sempat ia tangani kepada mahasiswa, pengalamannya selama bertahun-tahun menjadi humas Kodam, tidak hanya menjadikannya handal, namun perlu adanya koneksi dan sosialisasi bukan saja kepada masyarakat, namun juga kepada awak media.

“Media juga sangat penting bagi Militer Indonesia, maka dari itu, membangun jembatan yang baik dengan awak media juga sebuah keharusan.” Ujarnya.

Sebagai salah satu instansi yang paling dicari masyarakat ketika terjadi perpecahan di masyarakat, Kolonel Sianturi mengatakan tidak jarang bermunculan berita hoax dari pelaku yang tidak bertanggung jawab. Hal ini masih menjadi agenda dan tugas bagi militer.
Menurutnya, cara yang paling ampuh adalah melakukan konfirmasi dengan media terkait juga kepada masyarakat sehingga berita dapat ditekan tanpa menimbulkan huru hara lebih lanjut.

Sebagai penutup kunjungan yang telah disambut baik, Kolonel Sianturi menyebutkan masih banyak sisi lain yang bisa ditunjukan oleh aparat militer Indonesia, peran humas tidak hanya perlu menjangkau masyarakat secara langsung, namun seiring dengan perkembangan teknologi juga dapat membentuk citra melalui media sosial.